Lemak Perut Terasa Keras? Awas Risiko Penyakit Serius


Lemak berlebih di area perut merupakan satu kondisi yang dialami oleh cukup banyak orang. Namun tidak semua orang dengan lemak berlebih di perut memiliki kondisi yang seragam.

Sebagian orang mungkin memiliki lemak berlebih yang terasa empuk dan mudah untuk dicubit. Sedangkan sebagian lain memiliki kelebihan lemak di perut yang terasa padat dan keras. Perbedaan ini ternyata memiliki makna tersendiri.

Lemak berlebih di area perut yang terasa keras dapat menjadi pertanda adanya peningkatan risiko terhadap beberapa penyakit serius. Penyakit ini meliputi penyakit jantung dan diabetes.

"(Peningkatan risiko akibat lemak perut yang keras) lebih buruk daripada merokok maupun memiliki kolesterol tinggi," jelas profesor di bidang gizi dari Laval University Jean-Pierre Despres PhD, seperti dilansir Men's Health.

Lemak berlebih di area perut yang terasa keras pada dasarnya berasal dari tingginya penumpukan lemak visceral. Lemak visceral ini berlokasi di ruang antarorgan yang berada di rongga perut. Karena menumpuk di area perut, lemak visceral berlebih ini akan mendorong dinding perut ke arah luar.

Di sisi lain, lemak visceral sebenarnya tidak benar-benar keras. Akan tetapi, lemak yang berlebih dapat menyebabkan lemak visceral menumpuk dengan sangat padat sehingga tidak ada rongga yang tersisa bagi lemak visceral untuk bisa berguncang atau bergoyang. Selain itu, jaringan-jaringan yang membentuk perut juga cenderung keras atau padat. Karena itu, lemak visceral berlebih dapat menyebabkan perut terasa lebih keras.

Kondisi ini berbeda dengan kelebihan lemak subkutan di area perut yang terasa empuk dan mudah bergoyang atau berguncang. Alasannya, penumpukan lemak subkutan yang berlebih terjadi di dekat lapisan permukaan kulit. Tak seperti penumpukan lemak visceral, penumpukan lemak subkutan di area perut bisa dengan mudah dicubit oleh jari tangan.


Penyebab terjadinya penumpukan lemak subkutan dan lemak visceral di area perut pun sedikit berbeda. Penumpukan lemak subkutan di area perut biasanya terjadi akibat kurang olahraga, pola makan tinggi lemak dan banyak mengonsumsi makanan proses. Perempuan juga lebih rentan terhadap penumpukan lemak subkutan, kecuali setelah memasuki masa menopause.

Di sisi lain, penumpukan lemak visceral di area perut bisa disebabkan oleh beragam hal. Sebagian kasus penumpukan lemak visceral dipengaruhi oleh faktor genetik. Penelitian mengungkapkan setidaknya ada tiga jenis gen yang berkaitan dengan rasio pinggang ke panggul yang mempengaruhi kecenderungan penumpukan lemak visceral ini.

Laki-laki juga cenderung lebih rentan terhadap penumpukan lemak visceral. Seperti halnya lemak subkutan, penumpukan lemak visceral juga bisa disebabkan oleh pola makan tinggi lemak dan pola hidup sedentari.

Terkait risiko penyakit, memiliki sedikit lemak subkutan secara umum tidak berbahaya. Namun, orang yang memiliki banyak lemak subkutan biasanya juga memiliki banyak lemak visceral. Memiliki lemak visceral berlebih di dalam tubuh berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Peningkatan risiko ini terjadi karena lemak visceral diyakini meningkatkan kadar suatu molekul di dalam tubuh dengan cukup tinggi. Molekul ini berkaitan dengan inflamasi dan resistensi insulin menurut tim peneliti dari Washington University.

Penumpukan lemak yang 'keras' di area perut ini juga bisa terjadi pada orang-orang yang tidak kelebihan berat badan. Kondisi ini dikenal sebagai 'beer gut' atau perut bir. Pada orang-orang yang tidak kelebihan berat badan ini, penumpukan lemak visceral di area perut tetap meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Kabar baiknya, kelebihan lemak visceral dalam tubuh bisa diatasi dengan cara menurunkan berat badan. Untuk setiap 5-10 persen penurunan berat badan, lemak visceral juga akan menurun sebanyak 25-40 persen. Upaya penurunan berat badan ini juga perlu disertai dengan perbaikan pola makan dengan menghindari makanan tinggi lemak, makanan proses dan makanan bergula. Sebaliknya, makanan berserat seperti gandum utuh sangat dianjurkan.

Pemilihan jenis olahraga yang tepat juga dapat membantu mengatasi penumpukan lemak visceral. Penelitian mengungkapkan bahwa olahraga yang efektif untuk menghilangkan lemak visceral adalah olahraga kardio.

"Memiliki perut yang keras seperti memiliki bom yang siap meledak di dalam tubuh Anda," jelas Despres.

Sumber : Republika.co.id


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lemak Perut Terasa Keras? Awas Risiko Penyakit Serius"

Posting Komentar