Backup Data, Strategi Ampuh Cegah Serangan Siber


SEBAGIAN besar konsumen di Asia Pasifik diketahui masih meragukan keamanan layanan digital, khususnya tentang menyangkut penyalahgunaan data pribadi. Di sisi lain, ancaman kejahatan siber semakin nyata akibat penjahat dunia maya terus beradaptasi untuk menembus sistem keamanan siber.

Studi kolaboratif antara Microsoft dan International Data Corporation (IDC) menunjukkan hanya 31 persen konsumen di wilayah Asia Pasifik, kecuali Jepang, yang percaya bahwa data personal mereka akan digunakan secara aman oleh layanan digital.

Sementara 18 persen konsumen yakin bahwa data pribadi mereka akan disalahgunakan. Adapun mayoritas konsumen, sebanyak 52 persen, ragu-ragu terhadap keamanan data pribadi yang mereka berikan pada layanan digital.

Meski begitu keamanan siber menjadi salah satu fokus utama dalam mengantisipasi era digitalisasi. Sejumlah terobosan utuk menangkal serangan siber dilakukan sejumlah perusahaan teknologi, salah satunya dengan memadukan perlindungan data konvensional dengan pengamanan siber.

Salah satu Perusahaan perangkat lunak yang bergelut terhadap isu keamandan data Acronis sendiri baru meluncurkan program perlindungan siber versi terbaru yang disebut Acronis True Image 2020.

Bila dibandingkan dengan versi sebelumnya, perlindungan berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) lebih ditingkatkan. Teknologi ini memantau indikasi serangan pada sistem. Akibatnya, pencegahan serangan siber akan lebih efektif.

"Masyarakat biasanya melindungi datanya dengan sistem backup (duplikasi untuk cadangan). Dengan program proteksi ini, konsumen bisa menggunakan fasilitas backup dan restore (pemulihan). Data kemudian disimpan di cloud (teknologi komputasi awan) sehingga bisa diakses di mana pun," kata Acronis Channel Sales Manager Southeast Asia Florence Wong di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya, publik semakin membutuhkan mekanisme keamanan siber yang mumpuni. Pasalnya, masing-masing orang diperkirakan akan membuat rata-rata 147 gigabita data setiap hari pada 2020. Selain itu, akan ada 200 miliar perangkat atau device yang saling terhubung pada 2020.

Acronis bekerja sama dengan PT Optima Solusindo Informatika (Optima) dan Bhinneka untuk distibusi produk. Wong menyebut Acronis True Image 2020 memenuhi lima aspek keamanan siber yang disebut SAPAS. Kelimanya adalah keamanan (safety), aksesibilitas (accessibility), privasi (privacy), keaslian (authenticity), dan keamanan data (security of data).

Dalam melakukan proses backup, pengguna akan mendapat notifikasi jaringan Wi-Fi (wireless fidelty) yang aman. Pengguna juga bisa mengatur pemilihan sumber daya serta ketersediaan daya minimum untuk melakukan backup. Perangkat dengan daya baterai di bawah 40 persen tidak bisa melakukannya.

Ancaman serangan siber

Managing Director Optima Refany Iskandar mengatakan, backup data dan proteksi siber menjadi prioritas yang penting. Sebab, era digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Ancaman kehilangan data dan serangan siber pun perlu diantisipasi.

Laporan Cyber Attack Trends: 2019 Mid-Year Report oleh Check Point Software Technologies menyebut bahwa Indonesia menghadapi lima ancama siber. Kelimanya berbentuk malware, seperti ransomware, cryptominers, seluler, botnet, dan perbankan. Serangan ini tidak hanya menyasar surat elektronik dan situs, namun juga cloud

Saat ini, Indonesia ada di peringkat ketujuh sebagai negara yang paling banyak diserang malware berupa ransomware. Ransomware adalah perangkat lunak yang mengunci sistem data disertai pemerasan. Pengguna yang perangkatnya yang terjangkit ransomware akan diminta membayar agar bisa mengakses sistem datanya kembali.

Ada 545.231 ransomware yang teridentifikasi sepanjang 2018. Dari angka itu, sebanyak 2,6 persen atau sekitar 140.000 ransomware ditemukan di Indonesia.

Saat ini, Indonesia ada di peringkat ketujuh sebagai negara yang paling banyak diserang malware berupa ransomware

Menurut Laporan Tahunan Honeynet Project Tahun 2018 oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), jumlah serangan siber yang menimpa Indonesia pada 21 sensor yang tersebar adalah 12.895.554. Dari jumlah itu, serangan malware adalah yang terbanyak, yaitu 513.863 serangan. Sementara itu, secara umum, sumber serangan tertinggi berasal dari Rusia (2.597.256 serangan), China (1.871.363), dan Amerika Serikat (1.428.440).

Acronis mencatat, perkiraan kerugian yang didapat akibat serangan ransomware secara global pada 2021 adalah 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 279,7 triliun. Angka ini 57 kali lebih banyak dibanding perhitungan pada 2015.

Untuk lebih bijak terhadap keamanan data Anda INILAHCOM melakukan pengujian terhadap software Acronis true image ini dan tampil cukup mengagumkan. Dalam artikel ini, kami akan meninjau Perangkat Lunak Cadangan Acronis True Image 2020.

Salah satu perangkat lunak cadangan yang lebih populer di sekitarnya, ia menawarkan sejumlah manfaat yang membuat membuat cadangan data sangat mudah

Fitur Acronis

Acronis True Image adalah perangkat lunak cadangan yang dirancang untuk penggunaan pribadi, dan bukan untuk penggunaan komersial. Karena itu, ini dihargai dengan angka yang cukup masuk akal yang sedikit lebih mahal daripada beberapa perangkat lunak cadangan pribadi lainnya, tetapi yang masih sangat terjangkau untuk sebagian besar dilihat manfaatnya.

Dirancang untuk sistem operasi Windows dan Mac, ia mampu melakukan semua tugas pencadangan dasar, dan bahkan mampu melakukan pencadangan hybrid. Ini adalah jenis cadangan yang direkomendasikan oleh sebagian besar insinyur sistem keamanan.

Selain kemampuan cadangan dasarnya, perangkat lunak ini juga menawarkan beberapa fitur yang lebih canggih. Mereka termasuk:

Perlindungan aktif

Salah satu fitur yang lebih canggih dari Acronis True Image adalah fitur Perlindungan Aktifnya. Fitur ini pada dasarnya adalah pemblokir virus yang bertindak secara waktu nyata. Anda dapat menghidupkan dan mematikannya, tetapi begitu dinyalakan, ia akan mendeteksi file mencurigakan apa pun yang mengarah ke drive Anda, dan kemudian memberi tahu Anda tentang situasinya.

Ini adalah fitur hebat untuk dimiliki karena, jika file Anda, pada kenyataannya, penuh dengan virus, mereka akan didukung dengan virus juga. Perlindungan Aktif akan memperingatkan Anda tepat waktu sehingga file Anda tidak didukung oleh virus.

Ada beberapa variasi yang diizinkan oleh fitur ini. Anda dapat memilih file mana yang harus diperhatikan dan yang harus dibiarkan sendiri, misalnya. Intinya, ini hanya fitur berguna yang membantu menempatkan True Image di atas banyak perangkat lunak cadangan lainnya di pasar.

Acronis Notary

Memanfaatkan teknologi blockchain, Acronis True Image memungkinkan Anda untuk memberi tanda tangan pada dasarnya file Anda untuk memastikan bahwa file-file itu berada di tempat yang seharusnya, dan bahwa mereka dibuat dengan cara yang ditentukan.

Anda harus menggunakan fitur ini secara manual jika Anda ingin memanfaatkannya. Setelah Anda memasuki antarmuka notaris, Anda cukup menambahkan file yang ingin Anda buat cadangannya, dan biarkan program bekerja dengan baik.

Setelah file diaktakan, mereka akan muncul dengan label khusus di sebelahnya. Label ini akan menunjukkan bahwa mereka telah notaris.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, Acronis True Image adalah salah satu, jika bukan perangkat lunak cadangan hard drive pribadi terbaik yang ada di pasaran saat ini. Tidak hanya menawarkan sejumlah fitur yang bermanfaat, ia juga memuat dengan cepat dan memungkinkan Anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang sangat singkat.

Dengan antarmuka yang mudah digunakan, ini sangat intuitif-pengguna. Jika Anda memiliki file penting yang ingin Anda buat cadangannya, perangkat lunak ini adalah cara terbaik untuk melakukannya.

sumber : https://teknologi.inilah.com/read/detail/2556428/backup-data-strategi-ampuh-cegah-serangan-siber

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Backup Data, Strategi Ampuh Cegah Serangan Siber"

Posting Komentar