Bedah Bariatrik Solusi untuk Pasien Diabetes


Tindakan bedah bariatrik juga dapat menjadi solusi bagi pasien yang memiliki riwayat diabetes.

Karena itu efektivitasnya terhadap penyakit diabetes ini, bedah bariatrik juga sering disebut dengan bedah metabolik.

Dengan teknik gastric bypass, dapat dicapai remisi (hilangnya gejala sehingga tidak memerlukan pengobatan lagi) pada lebih dari 80 persen penderita diabetes tertentu. Remisi ini dapat terjadi dalam beberapa hari sesudah operasi dan tidak harus menunggu berat badan pasien menurun.

"Angka pasien penyakit tidak menular akibat obesitas di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan penanganan yang menyeluruh dengan tetap menyesuaikan kebutuhan setiap pasien. Melihat hal ini, kami berusaha untuk menyediakan salah satu solusinya, yaitu melalui tindakan bariatrik," kata Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok lndah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, Jakarta, Kamis, (14/03/2019).

Dengan hadirnya teknologi medis terkini untuk menegakkan diagnosa dan didukung oleh tenaga medis ahli yang meliputi dokter spesialis dan konsultan bedah dari berbagai sub-spesialisasi.

"Tindakan bariatrik ini kami harapkan dapat menjadi layanan kesehatan terdepan yang berkualitas. Kami akan terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang mengutamakan kebutuhan pasien di masa mendatang," tambah dr. Yanwar.

* Ini Faktor Utama Keberhasilan Bedah Bariatrik

Faktor utama keberhasilan bedah bariatrik adalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidup mereka seumur hidup.

"Bedah bariatrik yang paling sering dilakukan adalah sleeve gastrectomy, bypass lambung dan ikat lambung," kata Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD, dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RS Pondok lndah, Pondok lndah, Jakarta, Kamis, (14/03/2019).

Ketiga tindakan ini sama-sama memiliki hasil akhir penurunan berat badan akibat berubahnya bentuk organ pencernaan pasien sehingga memengaruhi pola makan dan penyerapan makanan di dalam tubuh.

Sleeve gastrectomy merupakan tindakan pemotongan lambung pasien kurang lebih sebanyak 85 persen sehingga didapatkan ukuran lambung yang lebih kecil, bypass lambung merupakan tindakan penggabungan bagian atas lambung dengan usus kecil sehingga makanan tidak lagi melewati lambung dan tidak banyak kalori makanan yang diserap.

Ikat lambung merupakan tindakan pemasangan karet pengikat pada lambung yang bersifat adjustable sehingga pasien dapat menentukan berapa banyak porsi makanan yang ingin dikonsumsi.

"Sebelum melakukan tindakan, pemeriksaan awal akan dilakukan dengan teknologi skrining melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, dan USG dengan teropong (endoskopi) untuk melihat kondisi lambung," tambahnya.

Pemeriksaan tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.

"Pasien pun dihimbau untuk menjalani diet rendah kalori selama sekitar sepuluh hari sebelum tindakan, manfaatnya adalah untuk mengecilkan organ hati yang letaknya terkadang menutupi lapangan pandang daerah bedah," ujarnya.

Pasien pun diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik, dan diabetes pada saat sebelum dan sesudah tindakan bariatrik.

"Bagi pasien obesitas morbid yang membutuhkan penurunan berat badan secara ekstrim, bedah bariatrik memiliki berbagai kelebihan, salah satunya dapat menurunkan berat badan dengan lebih cepat dan relatif menetap. Dengan menggunakan minimal invasive laparoscopy, pasien pun akan merasakan nyeri yang lebih minimal, juga risiko komplikasi tindakan yang lebih rendah, sehingga masa rawat inap di rumah sakit akan lebih singkat," lanjut dr. Peter.

Sumber : inilah.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bedah Bariatrik Solusi untuk Pasien Diabetes"

Posting Komentar