RS JIH Gelar Simposium Vitamin Sinar Matahari


Selama ini, vitamn D kerap diasosiasikan sebagai vitamin sinar matahari karena dibuat di kulit ketika terpapar oleh sinar matahari. Sehingga di negara tropis seperti Indonesia seharusnya masyarakatnya tidak mengalami defisiensi vitamin D.

Namun ternyata di Indonesia tetap ada yang mengalami defisiensi vitamin D. Karena itu, untuk mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi, Rumah Sakit JIH Yogyakarta menyelenggarakan simposium mengenai vitamin D.

Simposium  dengan tema 'Peranan Vitamin D dalam Imunologi, Kehamilan, Tulang, dan Persendian' ini berlangsung di Auditorium RS JIH, Sabtu (5/5). Beberapa pakar di bidangnya dari RS JIH menjadi pembicara dalam simposium yang diikuti oleh para dokter dari DIY dan Jawa Tengah.

Mereka adalah spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Deshinta Putri Mulya yang menyampaikan hubungan vitamin D dengan kekebalan, spesialis kebidanan Mutra Prana berbicara tentang pentingnya vitamin D pada kehamilan.

Kemudian spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi Rawan Broto berbicara tentang peran sistem imun di bidang rheumatologi (Penyakit sendi danosteoporosis, serta spesialis ortopedi berbicara tentang proses penyembuhan tulang dan faktor yang memengaruhinya.

Menurut Deshinta, pada populasi secara umum sekitar 30-50 persen mengalami kekurangan vitamin D. Problem ini sering diketahui setelah mengalami penyakit dan gejala lain seperti osteoporosis dan lain-lain.

"Selain memengaruhi banyak organ di dalam tubuh, kekurangan vitamin D juga bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit mental, kelemahan otot, kanker, auto imun,dan lain-lain," katanya.

Adapun sumber vitamin D selain dari simar matahari yakni beberapa makanan seperti ikan salmon, minyak ikan, serta susu. Akan tetapi, sumber vitamin ini justru jarang dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Indonesia sehingga sering mengalami defisiensi vitamin D.

"Secara klasik vitamen D sangat berperan dalam pembentukan tulang dan sendi. Kekurangan vitamen D karena kurangnya paparan vitamin D," jelas Deshinta. (republika.co.id)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RS JIH Gelar Simposium Vitamin Sinar Matahari"

Posting Komentar